Aspek psikologis dalam pencapaian prestasi menunjukkan bahwa semakin tinggi level kejuaraan, semakin besar konstribusi aspek psikologis, salah satu yang telah terjadi di timnas sepakbola brazil pada saat di semifinal fifa world cup 2014. brazil dikalahkan oleh jerman dengan skor yang cukup telak dengan kejadian tersebut dapat kita identifikasi isu psikologis yang sering terjadi di dalam pertandingan dan dapat diuraikan pada paparan berikut ini.
Berfikir positif dapat diartikan dengan cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, hal ini sangat penting dan harus dibiasakan oleh atlet dan terutama yang berperan penting ialah pelatih yang membimbingnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi. Berfikir positif merupakan modal utama memiliki ketrampilan psikologis atau mental yang tangguh.
penepatan sasaran adalah dasar dan latihan mental. peran pelatih untuk membantu setiap atletnya menetapkan sasaran dalam latihan maupun pertandingan, sasaran tersebut terbagi atas sasaran jangka penjang, menengah dan pendek. agar sasaran dapat bermanfaat harus mempunyai sasaran yang menantang, dapat dicapai, dan harus meningkat.
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu. ada motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) dan motivasi diri sendiri (intrinsik). Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet bisa menampilkan peforma yang baik dan menunjukkan motivasi yang kuat.
Emosi menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal lain di sekitarnya. pengendalian emosi dalam pertandingan seringkali menjadi penentu kemenangan, peran pelatih harus mengetahui bagaimana gejolak emosi setiap atlet asuhanya. agar dalam pertandingan atau di kehidupan sehari hari pelatih bisa mengendalikanya.
Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot dll. Seringkali atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelu pertandingan dimulai, atau saat bermain tandang pendukung tim lawan yang tidak berpihak padanya bisa memyebabkan ketegangan untuk seorang atlet.
Kecemasan berhubungan dengan perasaan takut akan kehilangan sesuatu, takut mengecewakan orang lain, dan perasaan yang tidak enak lainya. Kecemasan tersebut membuat atlet menjadi tegang, jika terjun di dalam pertandingan maka peforma nya tidak akan optimal. Karena itu harus bisa mengatasi kecemasan dengan teknik mengatasi ketegangan atau kecemasan yang benar.
Kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor terpenting suksesya seorang atlet, masalah hilangnya rasa percaya diri seseorang atlet mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuanya. Karena sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuanya, sepanjang ia terlatih secara bersungguh sungguh dan mempunyai pengalaman pertandingan yang memadai. Syarat untuk membantuk kepercayaan diri adalah sikap positif.
Komunikasi juga sangat penting diantaranya komunikasi atlet dengan pelatih, masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalin komunikasi yang baik, akibatnya timbul salah pengertian yang menyebabkan atlet merasa tidak diperlukan secara adil, sehingga tidak mau terbuka dengan pelatih, untuk menghindari terjadinya hambatan komunikasi perlu menyesuaikan dengan teknik komunikasi dengan atlet seraya memperhatikan dasar-dasar individual. Pelatih harus terbuka masalah program latihan agar atlet tau apa tujuan dari program latihan tersebut.